Pemerintah Jerman dilaporkan mendorong Uni Eropa untuk mewajibkan para produsen ponsel pintar untuk memberikan pembaruan keamanan selama tujuh tahun. Dukungan tersebut juga mencakup suku cadang bagi ponsel yang dibeli konsumen.
Permohonan Jerman itu disebut berdurasi dua tahun lebih lama dari proposal yang diajukan Komisi Eropa. Namun, apabila berhasil, maka bukan tak mungkin siklus dukungan ponsel pintar di Eropa akan menyerupai siklus dukungan yang serupa dengan komputer.
Tentu saja proposal itu, baik yang diajukan oleh Uni Eropa maupun Jerman, memperoleh penolakan dari para produsen. Para produsen yang tergabung dalam kelompok advokasi industri DigitalEurope seperti Apple, Google, Samsung, dan lainnya memandang bahwa dukungan pembaruan keamanan selayaknya diberikan hanya selama tiga tahun.
Adapun mengenai dukungan terhadap ketersediaan suku cadang, mereka juga ingin membatasinya pada dukungan untuk layar dan baterai saja dengan alasan komponen lain seperti kamera dan speaker merupakan komponen yang tidak mudah mengalami kerusakan.
Secara global, perangkat ponsel pintar yang diproduksi oleh Apple biasanya memperoleh dukungan pembaruan untuk fitur dan keamanan selama lima tahun semenjak produk mereka dirilis. Tapi, hal itu tidak diikuti dengan para produsen ponsel bersistem operasi Android yang biasanya hanya memberikan dukungan selama tiga tahun, bahkan kurang dari itu.
Uni Eropa sendiri mendasarkan proposal mereka untuk kepentingan lingkungan di mana dengan masa dukungan yang lebih lama para pengguna ponsel dapat menyimpan dan menggunakan ponsel mereka juga dalam waktu yang lebih lama dari biasanya.
Apabila dipandang dari sisi keamanan, proposal tersebut tampaknya juga masih relevan mengingat banyaknya pengguna ponsel Android yang masih menggunakan versi Android lawas. berdasarkan data StatCounter misalnya, sebanyak 15,19 persen pengguna ponsel Android secara globalmasih bertahan pada versi 9 (Pie) di mana saat ini Google telah merilis sistem operasinya yang sudah mencapai versi 11. Bahkan, data yang sama menunjukkan bahwa masih terdapat 3,68 persen pengguna yang bertahan di Android versi 7 (Nougat).