Smartphone dengan underdisplay camera atau kamera di bawah layar sudah mulai bermunculan. Sebut saja Xiaomi Mi Mix 4, ZTE Axon 30, dan Samsung Galaxy Z Fold3. Meski demikian, kamera bawah layar tersebut masih memiliki dua kelemahan, yakni masih dapat terlihat dan memiliki kualitas foto yang lebih rendah. Vendor smartphone Vivo saat ini tengah mengembangkan solusi untuk memperbaiki hal itu.
Melansir LetsGoDigital, Vivo punya cara sederhana yang tampaknya cukup jitu untuk menjawab tantangan tersebut. Pada 10 Maret 2021, Vivo mengajukan permohonan paten kepada World Intellectual Property Office (WIPO) yang kemudian diterbitkan pada 23 September 2021.
Pengajuan paten tersebut mengungkap bahwa Vivo menempatkan kamera depan di bawah layar yang diletakkan di pojok kanan atas. Agar tak terlihat, Vivo memiliki solusi sederhana namun cerdas untuk menutup kamera bawah layar tersebut dengan indikator baterai yang biasanya terletak di bagian pojok kanan atas.
Tampilan indikator baterai yang menutupi kamera tersebut akan mencegah kamera depan menjadi terlihat sehingga pengguna dapat menikmati layar sepenuhnya. Kemudian, saat smartphone diputar ke mode landscape, ikon lain akan muncul untuk menutupi area kamera bawah layar tersebut.
Apabila pengguna mengaktifkan kamera depan, ikon yang menutupi kamera tersebut akan segera menghilang di mana kamera dapat mengumpulkan cahaya yang cukup untuk mengambil foto berkualitas, sekaligus memecahkan masalah kualitas foto dengan kamera bawah layar.
Meski demikian, masih belum diketahui kapan smartphone Vivo pertama dengan teknologi itu akan dirilis. Namun, Vivo memiliki rekam jejak yang baik untuk inovasi pada sektor kamera.
Pada 2018 lalu misalnya, Vivo juga menelurkan konsep Vivo Apex dengan sistem kamera pop-up. Konsep tersebut pada akhirnya berbuah ponsel pintar Vivo NEX yang merupakan ponsel pertama di dunia dengan sistem kamera pop-up.
Vivo juga memiliki konsep smartphone Vivo IFEA yang mendapatkan anugerah Red Dot Design Award 2020. Konsep tersebut merupakan upaya Vivo untuk menciptakan smartphone dengan kamera yang dapat dilepas dan diputar yang kemudian berbuah pengajuan paten pada Februari 2021.