Gawat! Komodo Kini Terancam Punah

International Union for Conservation of Nature (IUCN) baru-baru ini memperbarui status komodo menjadi terancam punah. Sebelum pembaruan status itu, spesies kadal terbesar di dunia tersebut diklasifikasikan dalam Daftar Merah IUCN sebagai spesies rentan.

Komodo yang hidup di beberapa pulau di Indonesia, utamanya Pulau Komodo, disebut terancam oleh dampak perubahan iklim. Naiknya suhu global dan permukaan air laut diperkirakan akan mengurangi habitat yang cocok bagi komodo, setidaknya sebanyak 30 persen, dalam 45 tahun ke depan.

Meski subpopulasi komodo yang berada di Taman Nasional Komodo saat ini terlindungi dengan baik, komodo yang berada di luar kawasan lindung tersebut dilaporkan terancam oleh karena hilangnya habitat mereka secara signifikan yang disebabkan aktivitas manusia.

Dalam laporan Daftar Merah IUCN, komodo kini diklasifikasikan sebagai spesies terancam punah karena diperkirakan total individu dewasa saat ini berjumlah kurang dari 1.400 ekor. Spesies ini tersebar di delapan subpopulasi di mana tidak ada satu pun dari subpopulasi tersebut yang terdiri atas lebih dari 500 ekor.

Saat ini spesies komodo diperkirakan hidup di luas hunian keseluruhan seluas 812 kilometer persegi. Subpopulasi tersebar di antaranya 3 di Flores (termasuk Pulau Longos dan Ontoloe) dan 5 di pulau-pulau yang ada dalam Taman Nasional Komodo (Komodo, Rinca, Padar, Nusa Kode, dan Gili Motang).

Penilaian terkait status Komodo tersebut sebenarnya berlangsung sejak 2019 lalu. Namun, publikasi akhir terkait status komodo baru diterbitkan IUCN pada tahun 2021 ini.

Pada penilaian tahun 1986, komodo telah dinyatakan sebagai spesies langka (rare). Status tersebut terus bertahan hingga tahun 1994. Pada tahun 1996, Daftar Merah IUCN menempatkan komodo dalam status rentan (vulnerable). Terakhir, di tahun 2021 ini, komodo dinyatakan sebagai spesies terancam punah (endangered).