Xiaomi: HyperCharge 120 W Tidak Cepat Turunkan Kemampuan Baterai

Xiaomi menjamin, teknologi HyperCharge mereka sudah melalui pengujian berkali-kali untuk memastikan keamanan.
14 September 2021 11:52 WIB • Bacaan 3 menit
HyperCharge 120 W Xiaomi HyperCharge 120 W Xiaomi
HyperCharge 120 W pada Xiaomi Mi 10 Ultra. Sumber: Xiaomi.

Ponsel Xiaomi 11T Pro akan diluncurkan pada 15 September 2021 mendatang. Salah satu fitur menarik yang dibawa ponsel kelas atas Xiaomi itu ialah pengisian daya cepat HyperCharge 120 W.

Untuk diketahui, Xiaomi Mi 11 yang telah lebih dahulu dirilis dibekali dengan pengisian daya cepat 55W yang dapat mengisi penuh baterai ponsel tersebut dalam waktu 45 menit. Sementara itu, ponsel Xiaomi lain yang telah dibekali pengisian daya cepat 120 W, yakni Mi 10 Ultra yang dipasarkan khusus di Cina, membutuhkan waktu 23 menit untuk pengisian penuh.

Banyak yang menduga, pengisian baterai dengan daya dan kecepatan seperti itu bakal membuat siklus hidup baterai lebih cepat. Dengan kata lain, pengguna mungkin harus mengganti baterai mereka lebih sering daripada ponsel yang tidak menggunakan pengisian daya cepat.

Namun, dalam wawancara dengan The Verge, Kepala Komunikasi Internasional Xiaomi, Daniel Desjarlais, menjamin bahwa teknologi HyperCharge mereka sudah melalui pengujian berkali-kali untuk memastikan keamanan. Selain itu, Xiaomi telah mengukur bahwa setelah 800 siklus pengisian daya menggunakan HyperCharge 120 W mereka, baterai hanya akan kehilangan kemampuannya sebanyak 20 persen, yang menurut Daniel merupakan hal yang standar di semua teknologi pengisian daya.

“Umumnya, untuk tingkat pengisian daya dengan baterai yang telah kami uji, setelah 800 siklus pengisian daya, Anda masih memiliki kesehatan baterai 80 persen. Sekarang, 20 persen itu mungkin terdengar seperti ‘oh wow, saya kehilangan 20 persen,’ tapi itu cukup standar di semua teknologi pengisian daya. Bagi kebanyakan orang, 800 siklus kira-kira akan menjadi dua tahun. Jadi itu cukup solid,” ujarnya.

Daniel mengakui bahwa apabila pengguna menggunakan pengisian daya yang lebih lambat, maka siklus baterai akan semakin panjang. Namun, menurutnya, perbedaan tersebut tidaklah signifikan.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa pengujian HyperCharge yang dilakukan oleh Xiaomi melibatkan pihak ketiga dan dilakukan secara menyeluruh.

“Ini adalah bagian dari alasan mengapa teknologi ini (baru) keluar sekarang untuk pasar global. Kami ingin memastikan bahwa kami memenuhi semua peraturan, tetapi juga sangat aman untuk semua,” tutur Daniel.

Untuk diketahui, selain menghadirkan fitur dan kemampuan optimal pada perangkat Xiaomi 11T Pro, Xiaomi juga telah mengumumkan menjelang peluncurannya bahwa seri Xiaomi 11T, yakni Xiaomi 11T dan Xiaomi 11T Pro akan hadir dengan dukungan pembaruan untuk 3 generasi sistem Android ditambah dengan pembaruan keamanan selama 4 tahun. Ponsel Xiaomi seri tersebut diperkirakan akan segera meluncur secara global dalam beberapa waktu mendatang.

Melalui dukungan pembaruan yang cukup panjang tersebut, pengguna Xiaomi 11T dapat menggunakan perangkat mereka lebih lama dan tanpa perlu khawatir akan gangguan keamanan selama masa dukungan.

Baca Juga:

Pecandu Wi-Fi. Penggemar Linux. Pemuja aplikasi free dan open source. Berkomunikasi dengan sesama dalam bahasa HTML, CSS, dan sedikit JavaScript.
Berikan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *